Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatasi Krisis Moral Generasi Millenial dengan Pendidikan Karakter

Assalamualaikim Warahmatullahi Wabarakatuh
Cara Mengatasi Krisis Moral Generasi Millenial dengan Pendidikan Karakter
Krisis moral generasi millenial saat ini sudah masuk ke tahap mengkhawatirkan, pengaruh tontonan yang menjadi tuntunan, perkembangan teknologi yang sangat pesat baik itu berupa video-video maupun game-game yang mempengaruhi pola kehidupan generasi millenial saat ini. Kita terlalu sering melihat dan menyaksikan kenakalan remaja, s*e*k*s bebas, nark0ba, pergaulan bebas. dan narkoba semakin hari semakin meningkat. Masalah krisis moral ini harus segara diatasi dan dicegah sedini mungkin salah satunya dengan pendidikan karakter.


Apa yang dimaksud moral?
Pengertian moral adalah bentuk tindak positif yang berasal dari dalam diri manusia untuk melakukan tindakan dan hubungan dengan orang lain berdasarkan budaya dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. moral juga terkait erat dengan nilai-nilai yang ada di agama dan norma
Pendidikan Karakter


Moral sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa moral maka negara bisa hancur akibat korupsi, per4mp0kan, p3mbunuh4n dan tindak k3jah4tan lainnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis moral generasi muda saat ini. Berikut penjelasannya:

Faktor penyebab krisis moral generasi millenial:
  • Kemajuan Teknologi
  • Memudarnya nilai-nilai agama dan keimanan
  • Pengaruh lingkungan dan kebudayaan asing 
  • Tidak ada rasa kejujuran 
  • Tidak ada rasa tanggung jawab 
  • Tidak memiliki pemikiran akan masa depan 
  • Rendahya disiplin diri 
Setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penyebab krisis moral generasi millenial di atas, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pendidikan karakter khususnya pada anak sejak usia dini.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan terhadap konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan tiga konsep tersebut maka pendidikan karakter memiliki pemahaman bahwa karakter yang baik mampu didapat dan didukung dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan baik.

Mengatasi Krisis Moral Generasi Millenial dengan Pendidikan Karakter

Dalam menerapkan pendidikan karakter tentunya tidak bisa lepas dari peran orangtua, pendidik/guru, masyarakat/lingkungan, dan pemerintah, oleh sebab itu ada beberapa aspek yang sebaiknya diperhatikan. Apa saja?

1. Aspek Pendidikan Orangtua

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan didikan dan dukungan anak agar mencapai cita-cita dan harapannya , untuk itu penanaman pendidikan karakter harus terus dilakukan dengan memberikan kesadaran kepada anak akan nilai-nilai moral yang sesuai dengan budaya bangsa seperti sifat religius (memegang teguh nilai-nilai agama), jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, cinta tanah air, peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tanggung jawab.

Untuk itu komunikasi yang baik harus bisa dilakukan kepada anak sesuai dengan karakteristiknya, selain itu pengawasan orang tua harus selalu dilakukan namun jangan sampai membuat anak merasa kehilangan privasi mereka berikan kebebasan dengan batasan.

Pengawasan artinya memperhatikan dan menganalisis tingkah laku anak, jika dirasa ada yang menyimpang dari tingkah laku anak, maka tugas orangtua adalah mengingatkan dan mengarahkan anak sebelum terlambat.

Selain itu memperhatikan lingkungan pergaulan anak sangat penting menjadi perhatian orang tua, karena tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pemilihan teman bergaul yang tepat. Hal yang paling dasar dan penting ialah memberikan pemahaman agama untuk meningkatkan iman dan ketakwaan anak.

2. Aspek Pendidikan (Sekolah)

Sekolah menjadi media dan sarana pendidikan yang sangat penting setelah peran didik orang tua. Sekolah menjadi tempat memperluas wawasan dan pengetahuan dalam kehidupan sosial, untuk itu peran pendidik sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pentingnya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.

Selain itu menerapkan pendidikan karakter juga bisa dilakukan melalui sistem pendidikan terpadu di dalam kelas pada setiap mata pelajaran yang diajarkan, artinya proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan melalui satu arah sebatas guru kepada murid, tetapi proses belajar yang turut serta melibatkan murid  dalam menyelesaikan kasus atau masalah, dengan kata lain terjadi interaksi dua arah yang saling mempengaruhi antara murid dan guru.

Hal ini bertujuan agar peserta didik mampu memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter. Penerapan kurikum terpadu mengajak peserta didik untuk ikut serta memahami model pendidikan yang baik dan diajak untuk bertindak langsung.

3. Aspek Regulasi Pemerintah dan Hukum 

Keberhasilan dalam mengatasi krisis moral pada generasi muda akan sulit dicapai tanpa peran serta pemerintah dalam menegakkan aturan hukum dan penerapan kurikulum pendidikan yang baik.

Peran pemerintah yang dimaksud adalah senantiasa memperbaiki kurikulum pendidikan dan yang paling penting adalah pemerataan pendidikan di seluruh negeri.

Dari segi aspek hukum, pemerintah juga harus turun tangan dalam penegakan hukum  seperti kasus k0rupsi, suap, dan tindak kejahatan kr*iminal lainnya. Pemberian sanksi yang tegas dalam menangani setiap kasus tanpa memandang status, jabatan harus dilakukan pemerintah.

Hal tersebut tentu tidak mudah, untuk itu perlu komitmen dan sanksi yang tegas dari pemerintah dalam menegakkan aturan dikalangan aparatur negara, misalnya mencabut status jabatan atau memberi sanksi berat.

Hal ini penting sebagai efek jera mengingat semakin banyak kasus kolusi, dan nepotisme yang dapat menjadi contoh tidak baik bagi masyarakat dan ikut mempengaruhi moral generasi muda dalam memandang bangsanya.

4. Membudayakan Nilai-Nilai Moral dan Agama

Dalam hal ini perlu kejasama seluruh pihak, baik dari orang tua, pendidik, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mau berkomitmen membudayakan moral berbangsa yang berlandaskan Pancasila sehingga tercipta keharmonisan hidup dan lingkungan yang religius sesuai dengan karakter bangsa .

Setelah membahas beberapa solusi dalam memperbaiki moral generasi bangsa dengan pendidikan karakter, berikut kami kupas juga terkait apa saja indikator  keberhasilan dalam penerapan pendidikan karakter. Nah berikut diantaranya:
  • Generasi muda mampu memahami kekurangan dan kelebihan dirinya sebagai anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri
  • Adanya sikap percaya diri 
  • Menurunnya pelanggaran terhadap aturan sosial yang berlaku di masyarakat 
  • Generasi muda mampu menunjukkan pemikiran yang logis dan kreatif
  • Mampu menunjukkan kemandirian sesuai kemampuan yang dimiliki 
  • Mampu menunjukkan cara komunikasi yang baik dan santun 
  • Mampu menunjukkan rasa menghargai hak dan kewajiban dalam bergaul di masyarakat 
  • Mampu menunjukkan sikap menyimak dan keterampilan membaca, menulis dan bicara
  • Dan yang lebih penting diatas segalanya adalah bagaimana pendidikan generasi muda mampu sejalan dengan cita-cita pendidikan Indonesia 
Itulah, artikel yang kami bisa kami sampaikan yang bisa kami sampaikan mengenai cara mengatasi krisis moral generasi millenial dengan pendidikan karakter. Semoga bisa menjadi referensi yang bermanfaat.

Sampai jumpa kembali di artikel kami selanjutnya
Ya Rabbi Shalli 'Ala Sayyidina Muhammad Waftah Minal Khairi Kulla Mughlaq
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Posting Komentar untuk "Mengatasi Krisis Moral Generasi Millenial dengan Pendidikan Karakter"